J-Friend ada kabar yang kurang baik nih, ODEX telah menerima laporan dari Jepang bahwa Sword Art Online: Ordinal Scale telah mengalami kebocoran. Rekaman kebocoran tersebut berjalan mulai dari detik kesepuluh sampai menit kedelapan pada saat Word Premiere 18 Februari 2017 kemarin. Dan ODEX telah mengetahui asal negara yang merekam yaitu Singapura dan Malaysia.

Dalam akun Facebook mereka, ODEX mengatakan kalau ini berdampak sangat buruk, Singapura dan Malaysia akan masuk blacklist untuk penanyangan anime Jepang kedepannya.

Berikut isi pengumuman ODEX melalui akun Facebooknya:

Untuk Fans SAO

Kami menerima pemberitahuan dari Jepang bahwa ada kebocoran Sword Art Online Movie Dari detik kesepuluh sampai menit kedelapan, dan sumbernya berasal dari Singapura & Malaysia pada saat fan screening pada tanggal 18 Februari 2017.

Terlepas dari alasan atau keadaan sekitar rekaman yang tidak sah dari film, kejadian ini memiliki dampak serius pada masyarakat anime lokal kami.

Tindakan yang tidak bertanggungjawab dari minoritas yang melakukan recording menarik kritik oleh licensor Jepang karena ini adalah pelanggaran serius terhdap hak cipta sehingga sangat kemungkinan Singapura & Malaysia akan diblacklist untuk rilis penanyangan anime kedepannya.

Sementara ODEX sedang melakukan yang terbaik untuk membatasi kerusakan yang terjadi. Kami minta bantuan dari kalian untuk mengingatkan manajemen bioskop dari setiap fotografi atau videografi yang mengambil tempat yang tidak sah selama pemutaran.

Kami bekerja untuk membawa anime terbaru dan populer ke layar lebar di Singapura & Malaysia, hal ini akan tidak mungkin jika ada kebocoran film merusak integritas dari komunitas anime lokal.

Kami meminta bantuan anda untuk menghentikan rekaman tidak sah di bioskop-bioskop.

Terima Kasih

ODEX Private Limited.

Untuk Indonesia sendiri Special Screening Sword Art Online: Ordinal Scale tayang hari ini 25 Februari 2017 (Cuma sehari saja) di CGV Blitz Grand Indonesia, dan untuk seluruh Indonesia akan tayang pada bulan Maret 2017 mendatang. Semoga di Indonesia tidak ada yang melakukan recording ya! 🙂

 

Source: Facebook ODEX