Disclaimer: Seperti yang telah saya tulis diartikel review sebelumnya, bahwa saya ini bukan wibu ataupun penikmat anime yang memiliki sifat hardcore yang nonton 20 judul anime lebih tiap musimnya. Saya hanya seorang penikmat kultur Jepang saja, review yang saya tulis disini berdasarkan pendapat pribadi saya, dan saya akan menuliskan impresi saya yang sebenar-benarnya mengenai anime ini. Dalam artian tidak akan ada yang dilebih-lebihkan.

Mungkin kalian akan bertanya-tanya, kenapa saya repot-repot menulis review untuk anime yang telah tayang lebih dari satu tahun lalu? Alasannya, mungkin karena anime ini menarik bagi saya. Menarik dari segi pembawaan genre Romance-Comedynya, yang terkadang agak serius namun tetap ringan untuk dipahami.

Sebagai informasi, anime ini tayang perdana pada 8 Oktober 2017 lalu, tayang sebanyak 12 episode dan dari ke-12 episode tersebut, bagi saya anime ini di tiap episodenya terlihat ringan namun tidak membosankan. Dan menurut saya, anime ini layak untuk kalian tonton atau dimasukan kedalam watchlist kalian.

Nah, Inilah Alasan Kenapa Anime Ini Menarik

1. Karakter Utamanya Yang Kelewat Siscon*, Namun Tetap Dalam Batas Wajar

Obsesi Itsuki Terhadap Adik Perempuan

Dari judul saja yang punya arti Semua akan baik baik saja Jika ada adik perempuan, mungkin sudah dapat disimpulkan bahwa memang anime ini pasti karakter utamanya seorang *siscon (sister complex). Di menit-menit awal dalam animenya pun, kita disuguhkan sebuah prolog yang menurut saya berlebihan, eh tapi tenang saja, prolog tersebut cuma sebuah cerita novel yang dikarang oleh karakter utamanya. Kita kesampingkan saja hal ini, karena tidak begitu penting.

Yang namanya suatu complex atau memiliki obsesi terhadap sesuatu yang cenderung berlebihan dan menjadi negatif. Namun dalam anime ini, karakter utamanya yang bernama Itsuki Hashima memperlihatkan bahwa ia merupakan siscon, tapi tidak sampai melanggar beragam moral yang ada, yaaaa tetap saja sih bisa disebut dengan “penyakit”. Gini, maksud saya dia memang siscon, tapi dimata saya malah terlihat seperti sebuah candaan saja hal tersebut.

Berulang kali di dalam animenya, kita diperlihatkan bahwa Itsuki selalu berkata “Adik perempuan yang terhebat“, “Aku ingin memiliki adik perempuan“, “Enaknya punya adik perempuan“, dan sebagainya.

2. Bercerita Mengenai Pekerjaan

Itsuki Yang Memikirkan Kelanjutan Cerita Untuk Novelnya

Saya sangat menikmati anime yang memiliki tema seperti ini. Anime ini menceritakan para karakternya yang berprofesi sebagai penulis Light Novel, meskipun tidak dijabarkan secara menyeluruh, namun secara garis besarnya, kita dapat mengetahui apa sih yang dikerjakan oleh para pengarang Light Novel, mulai dari penulisan cerita, deadline, sampai mencari-cari referensi cerita. Meskipun keseharian para karakter dianime ini dapat dibilang “tidak waras” (seringkali melakukan hal yang aneh).

Mungkin beberapa diantara kalian, khususnya yang belum menonton anime ini akan berpikiran bahwa anime ini sejenis dengan serial anime Shirobako (karena animenya memakai tema ‘membuat sesuatu yang menghasilkan karya’), memang tidak salah sih, tapi anime Shirobako bagi saya cenderung terlalu serius dan “membosankan” (saking seriusnya cerita dalam anime tersebut, ketika saya menontonnya malah ketiduran, itu menurut saya lho~).

3. Romance, Jokes dan Kata-kata Mesum

Nayu Yang Kelewat Mesum

Hal ini dapat menjadi poin plus ataupun minus untuk anime ini. Sebenarnya saya menyukai jokes seperti ini (seprti gambar diatas), bahkan untuk sekali-kali, beberapa kata-kata mesum yang dikeluarkan oleh karakter dalam suatu anime ini dapat membuat animenya tambah lucu. Namun apa yang terjadi jika yang melakukan hal-hal tadi adalah seorang perempuan?

Karakter utama lainnya dalam anime ini yaitu Kani Nayuta, dia adalah kouhainya Itsuki, dan seseorang yang sangat menyukai Itsuki karena suatu hal. Meskipun menurut saya dia agak “tidak waras” (terlalu cabul), namun kehadirannya dalam anime ini seringkali membuat saya tertawa ataupun tersenyum. Dia seringkali menyatakan rasa sukanya terhadap Itsuki, namun Itsuki yang seringkali tidak menanggapinya malah membuat Nayuta menggoda Itsuki. Bahkan menurut saya, kata-kata yang dikeluarkannya terlalu blak-blakan.

Selain penampilan nuansa romance yang ringan, dalam sebuah episode juga ditampilkan nuansa romance yang sedikit serius. Seperti saat Itsuki berbicara mengenai perasaannya terhadap Nayu, momen tersebut cukup membuat saya terharu dan menaruh respect yang lebih terhadap karakter yang mengidap siscon ini.

4. Ada Pesan dan Moral yang Disampaikan di Dalam Animenya

Myaa-san Yang Melarang Nayuta Untuk Tidak Minum Sake

Dalam anime ini, berbagai macam moral dan pelajaran dikemas secara ringan, baik yang ditunjukan secara implisit atau eksplisit. Sebagai contoh, scene saat Nayuta menginginkan sake (bir di Jepang), disitu Miyako (Myaa-san) melarang Nayuta karena usianya yang belum menginjak 20 tahun.

Atau pada scene lain, saat Itsuki menunda-nunda pekerjaannya hingga mendekati batas waktu (deadline), Itsuki harus dikurung oleh editornya agar pekerjaannya cepat selesai, dari scene tersebut kita dapat mengambil pelajaran bahwa menunda-nunda pekerjaan merupakan hal yang buruk dan kita harus menghindarinya. Atau pada saat Haruto meyakinkan dirinya untuk lebih bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu agar dapat melampaui Itsuki.

5. Tersedianya Infografis, Group Game, Theme Song dan Pengiring

Infografis Ketika Perpindahan Scene dalam anime ImoSae

Selain moral dan pesan yang disampaikan dalam anime ini, ada hal lainnya yang menarik yaitu infografis yang muncul setiapkali perpindahan scene/part dibarengi dengan lagu pengiring yang berbunyi seperti siulan. Bagi saya, setiap infografis yang muncul dalam anime ini, semuanya menarik dan memberikan saya pengetahuan yang baru. Baik dari infografis yang biasa hingga yang agak “nyeleneh” (seperti infografis tentang permainan “Moteneba” dimana pemenangnya akan mendapatkan gelar “Pangeran Gigolo”). Oh iya, selain dalam perpindahan part, ada infografis lainnya yang muncul pada setiap akhir animenya.

Lagu pengiring anime ini yang begitu sejuk memberikan kesan yang dapat membuat kita rileks, bahkan dalam semua episodenya, lagu pengiring yang “menegangkan” hanya ada beberapa saja, sisanya merupakan lagu-lagu yang membuat pikiran kita rileks.

Selain lagu pengiring lagunya, theme song pembuka maupun penutup dari anime ini bisa dibilang juara. Selain dari nada yang memang cocok dengan karakteristik animenya, arti dari liriknya pun juga mendalam. Seperti lirik di bagian reffnya yang mempunyai arti “Lebih dari langit yang berbintang dan kenangan lainnya. Beri aku kenangan yang tak terlupakan. Ya, beri kenangan dihatiku, selama aku tidak pernah lupa itu, esok hari pasti ‘kan cerah.

Board Game “Kehidupan Pengarang Novel” Yang Dimainkan Oleh Para Karakter ImoSae

Oh ya, dalam beberapa kesempatan, ketika para karakter berkumpul, mereka sering melakukan group game berjenis board game, mulai dari yang berjenis TRPG, kartu, dan yang lainnya. Bagi saya, hal ini yang membuatnya menarik. Bahkan dalam beberapa kesempatan saya malah ingin mencoba beberapa game yang mereka mainkan. Saya yakin, kalian pasti akan penasaran juga dan ingin mencoba memainkannya juga.

6. Adegan Mesumnya yang…. (oke cukup)

Nayuta Lagi Ngapain?

Banyaknya adegan mesum yang kelewat cabul dalam anime ini, menurut saya jadi poin minus untuk penilaian saya terhadap anime ini. Kenapa minus? Karena bagi saya, jokes kotor saja sudah cukup untuk membuat penonton tertawa, namun jika kelewat cabul malah membuat saya sedikit menyerengitkan dahi. Meskipun adegan mesum yang ada didalam animenya tidak ditampilkan secara buka-bukaan (baca: telanjang), karena adanya adegan-adegan kelewat mesum ini, anime ini tidak disarankan untuk ditonton oleh kalian yang belum berumur 18 tahun lebih. Ya sebenarnya sih para wibu pasti bakal bodo amat tentang pendapat saya yang ini.

Kesimpulan

Ilustrasi pada akhir Animennya

Meskipun banyak adegan mesum dan kata-kata yang tidak kalah mesumnya, anime ini menarik untuk ditonton, karena menceritakan bagaimana kehidupan seorang penulis light novel, dan orang disekitarnya. Atau cerita saat bermain group game yang ujung-ujungnya jadi mesum karena Nayuta, ataupun drama asmara yang terjadi diantara karakter anime tersebut. Jika saya harus memberikan nilai dari rentang angka 1 sampai 10, saya akan memberikan nilai diangka 8 untuk anime ini. Seandainya anime ini tidak terlalu sering menampilkan adegan-adegan mesum yang telah saya sebutkan tadi, saya akan memberikan nilai 9 untuk anime ini karena overall begitu menghibur.

Saya harap anime ini akan ada kelanjutannya, karena saya begitu terhibur dengan anime ini dan penasaran mengenai kelanjutannya, seperti yang diperlihatkan di akhir episode ke-12nya, yaitu Miyako yang berkeinginan menjadi seorang editor, ataupun bagaimana adaptasi anime dari novel yang Itsuki buat ataupun kelanjutan cinta diantara Itsuki dan Nayu.

Poin-poin yang telah saya sebutkan tadi menjadi daya tarik utama dari anime ini. Akhir kata, anime ini (Imouto sae Ireba Ii.) sangat menarik untuk ditonton. Keseruan yang terjadi didalam anime, hingga karakternya yang kelewat mesum akan membuat kalian terhibur saat menontonnya.

Punya pendapat lain? Yuk komentar dibawah ☺