Suasana taman kota di Tokyo adalah latar di mana prinsip-prinsip hidup Komachi lahir dan tumbuh. Saban malam di usianya yang ke 99 tahun, dalam balutan kimononya, Komachi sendiri di bangku taman yang bisa diduduki lebih dari satu orang, Ia memungut puntung rokok dan duduk di sana. Komachi selalu terasingkan, seolah tak ada orang yang mau dekat-dekat. Apalagi dari romansa pasangan muda yang sedang asyik bercinta di bangku taman, begitu jauh. Hingga tingkah laku Komachi malam itu mencuat perhatian Penyair yang sedang mabuk. Di tengah-tengah penghormatan penyair terhadap pasangan muda yang sedang bercinta di taman, ia memerhatikan Komachi. Bagaimana kira-kira kelanjutan Penyair yang tertarik pada Komachi? Akan ditampilkan dalam pertunjukan “Sotoba Komachi” yang akan dipanggungkan bulan Agustus ini, dalam rangkaian Akhir jurusan teater ISBI Bandung gelombang I.

Sotoba Komachi (卒 塔 婆 小 町), adalah salah satu dalam The Five Modern Noh Plays karya Yukio Mishima. Karya asli ditulis oleh Kanami dan kemudian dikerjakan ulang oleh Yukio Mishima untuk teater modern. Cerita ini ditulis pada tahun 1952 dan diterbitkan pada tahun 1956. Diterjemahkan oleh seorang ahli sastra Jepang Donald Keene ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1957. Sotoba Komachi adalah cerita ketiga dari The Five Modern Noh Plays.

Dalam pertunjukan “Sotoba Komachi” ini, Shofa Sophiyah Kosasih adalah aktor yang akan memerankan tokoh ‘Komachi’. Opoy, biasa Ia disapa, akan bermain peran dengan Riki Dwi Mustopa sebagai lawan mainnya yang akan bermain pada tokoh ‘Penyair’. Riki dan Opoy dalam prosesnya dibimbing langsung oleh Rachman Sabur, seorang dosen teater dan sutradara teater yang masih konsisten berkarya di Teater Payung Hitam.

S O T O B A   K O M A C H I
sebuah pertunjukan teater

Jumat, 11 Agustus 2017
di Gedung Kesenian Sunan Ambu
Pukul 20.00 WIB – Gratis!

Naskah : SOTOBA KOMACHI
Karya : Yukio Mishima
Terjemahan : Toto Sudarto Bachtiar
Aktor : Sophiyah, Riki Dwi Mustopa
Pembimbing : Rachman Sabur S.Sn M.Sn