Jepang memang negara yang kaya akan inovasi teknologi modern dengan segala kecanggihannya. Belum lama ini, mobil terbang berawak pertama di dunia berhasil diuji coba terbang beberapa waktu lalu. Kali ini ada bus self-driving dari Kota Maebashi di Prefektur Gunma yang akan diuji coba dan dikembangkan oleh dewan perusahaan transportasi umum, bersama dengan perusahaan telekomunikasi NTT Docomo dan Universitas Gunma. Kota berukuran sedang yang jarang penduduknya ini memang lebih mengandalkan transportasi umum ketika masyarakatnya bepergian, sehingga menjadikannya tempat pengujian yang cocok untuk bus tanpa pengemudi ini.
Seperti kendaraan otonom lainnya, bus ini juga dilengkapi dengan sensor untuk memantau lalu lintas dan rambu di sekitarnya dan juga disinkronkan dengan informasi lalu lintas dengan sistem informasi geografis melalui koneksi 5G. Pengujian dengan rute Stasiun Maebashi dan Stasiun Chuo Maebashi ini diharapkan dimulai Desember tahun ini.
Sementara itu, Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Perindustrian Jepang sebelumnya telah menggelar tur pengujian untuk bus swakemudi ini, bersama dengan berbagai perusahaan bus regional. Uji coba yang dilakukan antara akhir Juli dan akhir Agustus ini di Prefektur Hyogo telah selesai hingga Kota Mita dengan menempuh rute perjalanan sejauh enam kilometer yang dijalankan hampir sepenuhnya tanpa pengemudi.
Pada uji coba tersebut sempat mengalami kesalahan kecil pada perangkat lunak sehingga mengharuskan untuk diambil alih oleh pengemudi selama empat hari uji coba. Meski begitu, dari 1.306 penumpang yang mengikuti uji coba tersebut, setengahnya mengatakan perjalanan bus self-driving itu sama baiknya dengan bus yang dikemudikan manusia, ketika berakselerasi dan berbelok pun berjalan dengan baik. Bahkan sepertiga penumpang mengatakan itu lebih baik dari pada dikemudikan manusia.
Namun, ketika berhenti lebih dari separuh penumpang mengatakan buruk dan hanya seperempat yang menyebutkan sebaik dikemudikan manusia. Akan tetapi sebagian besar terkesan secara keseluruhan.
Sementara itu, ada fitur yang paling menarik dengan bus yang ada di Maebashi dan Mita ini, yaitu sistem face pass, di mana wajah penumpang akan dipindai untuk melakukan pembayaran. Sehingga akun mereka otomatis ditagih begitu wajah mereka terdeteksi naik bus. Teknologi face pass ini juga telah diuji sebelumnya di gerbang kereta bawah tanah di jalur Osaka Metro.
Dengan teknologi ini tentunya akan mempermudah penumpang dalam pembayaran, terutama bagi lansia yang tidak nyaman menggunakan pembayaran tunai ataupun pembayaran elektronik lainnya, karena mereka tidak perlu mengangkat jari. Selain itu, dengan face pass ini juga dapat mengurangi antrean untuk turun dari bus, lantaran biasanya penumpang sering kali sebelum turun mereka meraba-raba kantong untuk mencari uang yang pas sehingga membuat orang lain yang akan turun juga mengatre.
Meskipun pandemi virus corona (COVID-19) telah menyebabkan perubahan kecil dalam penjadwalan, uji coba ini masih akan terus berlanjut. Ada 90 persen penumpang yang mengikuti uji coba di Kobe hanya ada untuk memastikan apakah bus ini benar-benar dapat berjalan dari titik A ke titik B. Ini menunjukkan bahwa realitas bus tanpa pengemudi akan segera terwujud.