Maisa Tsuno anggota band rock populer Akai Ko-en meninggal dunia pada Minggu (18/10/2020) kemarin. Agensi band itu mengatakan berdasarkan penyelidikan polisi Tsuno meninggal karena bunuh diri.
Dilansir ARAMA JAPAN, gitaris dan penulis lagu Akai Ko-en ini ditemukan di rumahnya di Suginami, Tokyo pada 18 Oktober. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit, namun kemudian dinyatakan meninggal.
“Para anggota dan staff tidak menyangka dengan berita duka yang tiba-tiba ini. Sesuai permintaan keluarga, pemakamannya hanya akan dilakukan dengan kerabat. Kami berterima kasih atas jasa-jasa Maisa Tsuno selama masa hidup. Kami ucapkan belasungkawa yang tulus,” tulis pernyataan Sony Music Labels dan staf Akai Ko-en seperti dikutip dari Tokyohive.
Selain menulis dan mengaransemen untuk bandnya, gadis berusia 29 tahun itu juga menciptakan lagu untuk SMAP, Suzuki Airi, Morning Musume, dan Tsubaki Factory.
Kematian Tsuno mengikuti kasus bunuh diri yang baru-baru ini terjadi di kalangan selebritas Jepang, seperti Haruma Miura, Sei Ashina, Takashi Fujiki, dan Yuko Takeuchi.
Menanggapi kasus bunuh diri ini, Japan Entertainer Rights Association organisasi yang berkomitmen untuk melindungi hak-hak para selebritas, membuat pernyataan bahwa banyak yang harus dilakukan untuk melindungi kesehatan mental para selebritas ini. Dari Pemerintah Jepang sendiri meminta agar warganya segera mencari bantuan jika mereka tengah menghadapi masalah dan susah untuk mengatasinya, terlebih pada kondisi pandemi COVID-19 seperti ini.
Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mencatat ada banyak orang yang berjuang untuk mengatasi krisis virus corona. Kato meminta masyarakat untuk menggunakan layanan hotline pencegahan bunuh diri seperti TELL Japan dan layanan lainnya. Hal ini karena dampak dari pandemi virus corona. Jumlah pekerja yang mendapat pemutusan hubungan kerja telah mencapai 60.000 orang. Selain itu, banyak usaha kecil dan menengah serta toko yang terpaksa tutup karena masalah keuangan. Ada kekhawatiran bahwa pemilik usaha kecil ini mungkin akan memiliki banyak hutang karena bantuan pemerintah yang tidak mencukupi.