Satu film lagi untuk kalian penggemar film Jepang, tanggal 21 Agustus 2019 film dari karya terbaru Makoto Shinkai yang ke-12 yaitu Tenki No Ko” atau Weathering with You mulai tayang di bioskop Indonesia. Seperti biasa karena kami berkesempatan menyaksikan premiere screening film tersebut pada tanggal 15 Agustus, jadi kami akan sedikit “berceloteh” tentang film tersebut secara simple dan semoga tidak Spoiler.

Cerita dimulai dari Hodaka Morisima yang kabur dari rumahnya di suatu pulau untuk pergi ke Tokyo, dia hidup sendiri dan tinggal di warnet sampai akhirnya dia mendapat pekerjaan sebagai penulis majalah bertemakan hal misterius dan gaib. Ia tinggal di kantor itu bersama Keisuke Suga seorang pengarang sekaligus pemilik kantor dimana Hodaka bekerja, dia ditemani Natsumi  patner kerja Hodaka yang juga keponakan dari Keisuke Suga. Di Tengah pekerjaannya Hodaka bertemu dengan seorang gadis yang pernah memberinya makanan yaitu Hina Amano, Hina adalah seorang gadis yang memiliki kemampuan mengendalikan cuaca karena dirinya terhubung dengan langit. Hina memiliki seorang adik laki-laki bernama Nagisa Amano. Hodaka yang mengetahui kemampuan Hina membuat sebuah pekerjaan untuk dirinya yaitu Gadis Sinar Matahari yang perkerjaannya meghentikan hujan lalu menggantikannya dengan langit biru dan sinar mentari.

Oke.. kita mau ngasih tau beberapa hal yang dibahas dalam film Tenki no Ko ini:

Latar Terjadinya Cerita

Cerita ini memiliki latar tempat di Tokyo, dimana Tokyo digambarkan dengan hiruk pikuk kota, klub malam, dan kehidupan yang jauh dari kata senang akibat keadaan cuacanya. Keadaan cuaca yang digambarkan di Tokyo terus diguyur hujan selama berminggu-minggu.

Untuk cerita dari film itu sendiri saya selaku penulis merasa kurang puas, saya seperti kehilangan detail yang menjadi ciri khas karya Makoto Shinkai. Diawal cerita kita akan di perlihatkan keadaan kota Tokyo dari ketinggian lalu masuk ke sudut kota, namun disitu saya tidak melihat “sesuatu” yang bisa dibilang WAH, saya merasa “sesuatu” yang diberikan di film ini… kurang.

Film Tenki no Ko juga bisa dibilang memiliki sesuatu yang unik dimana setiap karakter mendapat cerita pengenalan masing-masing, hanya saja cerita untuk menuju konflik dan klimaks utama ceritanya sedikit membosankan. Karena sepanjang cerita menuju cerita utama hanya diperlihatkan percakapan dan memperlihatkan Hina sedang bekerja.

Entah apa yang dipikirkan Makoto Shinkai saat menggarap karya ini, film Tenki no Ko di bumbui dengan rasa yang berbeda dengan karyanya yang lain yang susah dikeluarkan dengan kata-kata.

Kesimpulannya apa sih?

Langsung ke intinya tanpa saja, film ini membosankan diawal karena hanya diisi oleh pengenalan karakter yang panjang, namun setelah semua itu, cerita mulai berkembang memasuki konflik cerita yang (menurut saya) “sedikit” menarik terkait dengan karakter Hina dan peristiwa yang mengguncang Tokyo.

Film Tenki no Ko ini mengandung unsur fantasy, romance dan slice-of-life, film ini diberi rating 13th keatas, walau begitu anak-anak juga harus dalam pengawasan orang tua juga. Untuk alur cerita, film ini hanya lurus saja dan tidak memiliki plot twits yang jelas terasa seperti film-film sebelumnya. Selain itu dalam film ini memiliki ending yang berbeda dengan film Makoto Shinkai yang lain yang kalau dirasakan, semua ending filmnya Makoto Shinkai itu punya “rasa” yang akan terus melekat dan bisa bikin penasaran.

Mungkin untuk fanboy/fangirl Makoto Shinkai bilang filmnya bagus dan asik dan ada suatu kejutan di filmnya, tapi kalau saya sendiri merasa… yaaaa memang bagus, tapi cukup sekedar b-a-g-u-s 😊

 

 

Artikel oleh : Ahmad Raffy
Editor : Pradja DJ