Perancang busana Kenzo Takada sekaligus pendiri rumah mode mewah Kenzo meninggal dunia pada Minggu (4/10/2020) kemarin. Perancang busana ikonik yang terkenal dengan desainnya bernuansa hutan dan estetika berjiwa bebas, mengembuskan napas terakhir di usia 81 tahun.
Dilansir dari Associated Press, dalam pernyataan kepada media Prancis, pihak keluarga mengatakan Takada meninggal karena komplikasi COVID-19 di sebuah rumah sakit di Neuilly-sur-Seine dekat Paris. Staf public relations Kenzo juga mengkonfirmasi kematiannya, meski tidak memberikan penyebab kematiannya.
“Dengan kesedihan yang luar biasa KENZO telah kehilangan pendiri kami. Selama setengah abad, Takada telah menjadi kepribadian simbolik dalam industri fashion, selalu menanamkan kreativitas dan warna ke dalam dunia,” kata rumah mode itu dalam sebuah pernyataan.
Meskipun Takada telah pensiun dari rumah mode itu sejak tahun 1999 untuk mengejar karier di bidang seni, Kenzo tetap menjadi salah satu perlengkapan busana Paris yang paling dihormati. Sejak tahun 1993, merek Kenzo telah dimiliki oleh perusahaan barang mewah Prancis, LVMH.
“Energi, kebaikan, bakat, dan senyumnya luar biasa menular. Semangat persaudaraannya akan hidup selamanya. Semangat kerabatnya akan hidup selamanya,” kata direktur artistik Kenzo, Felipe Oliveira Baptista.
Gaya Kenzo terkenal menggunakan warna yang berani, motif yang bertentangan, dan terinspirasi oleh perjalanan ke seluruh dunia.
Kenzo Takada lahir pada 27 Februari 1939, di Himeji, Prefektur Hyogo, Jepang. Awalnya ia merupakan pelaku bisnis perhotelan, tetapi setelah membaca majalah mode saudara perempuannya, kecintaannya pada dunia mode dimulai.
Belajar di Bunka College of Fashion di Tokyo, Takada sempat bekerja di Jepang, sebelum pindah ke Paris pada tahun 1965, untuk bekerja sebagai freelance desainer. Saat di Paris, ia kemudian mengambil alih sebuah butik pada tahun 1970 dan merealisasikan koleksi ready-to-wear yang terinspirasi dari dekorasi pemandangan hutan karya pelukis Henri Rousseau, yang ia gabungkan dengan gaya Asia.
