Pemerintah Jepang memutuskan untuk melonggarkan aturan yang membatasi jumlah orang untuk berkegiatan atau mengikuti acara mulai minggu depan Sabtu (19/9/2020). Hal ini diputuskan mengingat kasus virus Corona (COVID-19) di Negeri Sakura itu mulai menurun beberapa hari terakhir.
“Pemerintah akan mencabut batasan 5.000 orang pada acara-acara besar, sehingga memungkinkan untuk menampung hingga 50 persen dari kapasitas mereka,” kata Menteri Ekonomi Jepang, Yasutoshi Nishimura seperti dilansir Kyodo.
Sedangkan untuk acara yang lebih kecil dengan ruang yang terbatas, seperti konser musik klasik dan pertunjukan balet, maka pemberlakuan batasan tersebut akan dihapus.
Nishimura mengatakan kebijakan ini akan diberlakukan hingga akhir November. Kemudian setelah itu akan ditunjau kembali apakah kebijakan pelonggaran batasan tersebut akan dilanjutkan atau tidak. Langkah baru ini bertujuan untuk mendongkrak kembali perekonomian yang terpuruk.
“Kami mungkin akan meninjau aturan jika situasi pandemi memburuk,” ujarnya.
Selain itu, Pemerintah Jepang juga sedang berencana untuk menambahkan Tokyo dalam program kampanye pariwisata nasional mulai 1 Oktober nanti. Rencana itu muncul setelah Pemerintah Tokyo menurunkan kewaspadaan virus corona satu tingkat dari yang tertinggi. Namun tentunya tetap ada kekhawatiran bahwa itu dapat memicu kembali penularan virus, sehingga kementerian pariwisata meminta pihak penyedia layanana akomodasi untuk mengambil tindakan pencegahan yang baik.
Pemerintah Tokyo pada hari Jumat (11/9/2020) mengkonfirmasi ada 187 lebih kasus virus corona, turun 276 kasus dari hari sebelumnya. Sehingga total kumulatif sekarang mencapai 22.631, masih yang tertinggi di antara 47 prefektur di Jepang. Sejak pertengahan Agustus, jumlah kasus baru cenderung menurun. Sementara pada hari Senin (7/9/2020), Tokyo mengonfirmasi 77 kasus harian yang merupakan terendah sejak 8 Juli.