Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga akan memberikan bantuan kepada Indonesia sebagai salah satu negara Asia paling terpukul karena virus corona. Suga mengatakan Jepang siap memberikan 50 miliar yen atau sekitar Rp 6,9 triliun pinjaman berbunga rendah kepada Indonesia untuk mendukung perjuangannya melawan pandemi COVID-19.
Suga bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas sejumlah kerja sama dalam kunjungan pertama Suga setelah dilantik sebagai perdana menteri.
Dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor itu, para pemimpin juga sepakat untuk memperkuat kerja sama keamanan. Keduanya sepakat mengadakan pertemuan “two plus two” dalam waktu dekat. Selain itu, mereka memulai diskusi tentang melanjutkan perjalanan bisnis antar negara. Meskipun jumlah infeksi masih tinggi di Indonesia sehingga mungkin perlu menunggu beberapa saat sebelum Jepang melonggarkan pembatasan masuk.
“Kami akan mendorong kerja sama lebih lanjut dengan Indonesia yang merupakan negara maritim di Indo-Pasifik dan mitra strategis. Termasuk bersama-sama dalam penanggulangan virus corona,” kata Suga usai bertemu dengan Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan para menteri luar negeri kedua negara akan mengoordinasikan dimulainya kembali perjalanan bisnis skala luas selama bulan depan. Selain itu Jokowi juga meminta Suga untuk membantu menjaga ketertiban di komunitas internasional, dengan merujuk pada ketegangan yang meningkat antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
“Potensi kerja sama multilateral saat ini terancam oleh persaingan ketat antara kekuatan dunia, dan kami meminta bantuan Jepang untuk mengembalikan keadaan menjadi normal,” ujar Jokowi.