Geliat pergerakan industri kreatif Indonesia masih terus berkembang. Berbagai kreator lokal baik yang sudah profesional maupun yang masih bergerak di jalur independen terus melahirkan beragam produk kreatif mulai dari ilustrasi, komik, game, hingga animasi. Beragam karya tersebut hadir tidak hanya di media konvensional saja, perkembangan teknologi dan tren media sosial juga turut serta berperan penting dalam perkembangan pergerakan industri kreatif di Indonesia.
Sebagai salah satu wadah yang menghimpun para kreator muda, Comic Frontier (Comifuro) kembali hadir untuk kedua kalinya di tahun ini. Penyelenggaraan Comic Frontier kali ini adalah yang kesembilan kalinya diadakan sejak digelar pertama kali pada tahun 2012 lalu. Acara yang mengusung “konsep pasar kreatif” ini diadakan selama 2 hari pada tanggal 2-3 September 2017 dan bertempat di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta Selatan.
Dalam setiap penyelenggaraannya, Comic Frontier selalu menghadirkan ilustrasi visual dengan nuansa yang berbeda dan dibuat oleh berbagai kreator yang berbeda. Kali ini ilustrasi resmi acara ini dibuat oleh Pikomint.
Jumlah kreator dan komunitas kreatif yang terhimpun dalam Comic Frontier 9 ini meningkat lebih banyak dibandingkan acara sebelumnya. Dalam penyelenggaraannya kali ini ada lebih dari 400 kreator, lingkar kreatif, dan komunitas kreatif yang bergabung. Berbagai karya yang dihadirkan di acara ini juga semakin beragam mulai dari ilustrasi, komik, animasi, literatur, musik, hingga game.
Pada Comic Frontier 9 ini pihak Komite Penyelenggaraan Comic Frontier bekerjasama dengan Vifth Floor salah satu pengembang game asal Indonesia untuk menghadirkan sesuatu yang baru di acara ini. Untuk mewadahi minat para kreator serta pegiat cosplay, Comic Frontier bersama Vifth Floor menghadirkan para cosplayer internasional sebagai bintang tamu. Berikut ini adalah para cosplayer yang akan hadir menyapa di Comic Frontier 9:
Aliga
Aliga adalah cosplayer asal Tiongkok yang menjadi fenomena internet setelah bercosplay menjadi karakter Kizuna Ai. Beberapa penggemarnya bahkan menyebut bahwa Aliga adalah perwujudan Kizuna Ai di dunia nyata. Meskipun sangat dikenal dengan cosplaynya sebagai Kizuna Ai baru-baru ini, namun Aliga sudah terjun ke dunia cosplay sejak tahun 2011 dengan beragam karya cosplay yang sudah ia buat.
Nemesia
Nemesia adalah salah satu cosplayer berbakat asal Tiongkok yang sudah cukup dikenal di kancah Internasional. Memulai karirnya di dunia cosplay sejak tahun 2014, Nemesia berhasil membawa karakter fiksi seperti Saber Alter dari seri Fate/Stay Night dan Inori Yuzuriha dari grup band Egoist terlihat nyata dengan kreativitasnya dalam mengolah detail kostum yang dikenakan.
Ying
Ying Sighai atau yang lebih akrab disapa sebagai Ying oleh para penggemarnya adalah cosplayer terkenal asal Hong Kong. Ying memulai karirnya di dunia cosplay sejak tahun 2006. Lebih dari 10 tahun menekuni karir di dunia cosplay, Ying terus menghadirkan karya cosplay yang spektakuler dengan perpaduan detail kostum dan teknik fotografi yang menakjubkan.
Tidak hanya diramaikan oleh para bintang dari luar negeri saja, Comic Frontier juga menghadirkan para kreator berbakat dari dalam negeri. Kreator yang hadir menjadi bintang tamu dalam acara ini datang dari latar belakang yang beragam, mulai dari komikus hingga kreator animasi lokal. Berikut ini adalah para kreator yang menjadi bintang tamu di Comic Frontier 9:
BPP Web Comic
BPP (Bukan Pacar-Pacaran) Web Comic adalah salah satu komik fenomenal yang hadir di media sosial. Seperti judulnya, komik ini menghadirkan kisah romansa percintaan yang tidak terduga. Komik ini mampu membawakan isu yang cukup sensitif dalam sebuah sudut pandang lain.
Ghosty’s Comic
Ghosty’s Comic adalah salah satu komik yang lahir di media sosial dan telah menjadi sebuah persona tersendiri. Komik ini menghadirkan potret kisah seputar dunia kolektor dan para penggemar pop kultur, khususnya pop kultur Jepang di Indonesia dengan jenaka. Meskipun konten dalam komik ini terhitung sangatlah sempit dan segmented, namun komik ini berhasil digemari oleh para khalayak di pasar yang sangat segmented itu. Kepopuleran komik ini menjadikan Ghosty’s Comic hadir di berbagai media seperti Webtoon dan juga komik cetak.
Angel Dives Universe
Tidak hanya dihadiri oleh kreator komik saja, Comic Frontier 9 juga dihadiri oleh kreator animasi dari Indonesia. Angel Dives Universe adalah karya animasi solo yang diprakarsai oleh Muallim Hibaturrahman. Sejak pertama kali merilis teaser dan berbagia visual, Angel Dives Universe menjadi salah satu karya animasi lokal yang menjadi pembicaraan netizen di media sosial. Angel Dives Universe mengisahkan mengenai para manusia yang berubah menjadi sosok “Arogym” akibat penyakit yang dimiliki di dalam hatinya. Manusia yang telah berubah menjadi “Arogym” hanya bergerak mengikuti hawa nafsu, membawa kehancuran dan membantai umat manusia lainnya. Di tengah kekacauan tersebut, hanya para “Angel Dives” lah yang dapat menghentikan mereka dengan kekuatan malaikat yang dimilikinya. Episode pilot dari animasi ini telah dirilis pada tanggal 27 Juli 2017.
Comic Frontier merupakan acara ekshibisi kreatif yang telah rutin diselenggarakan setiap tahun. Acara ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012. Saat pertama kali diselenggarakan Comic Frontier hanya menampung 35 circle untuk bergabung. Seiring berjalannya waktu dan pertumbuhan industri kreatif di Indonesia, Comic Frontier telah menjadi sebuah gerakan kreatif yang mampu menghimpun ratusan kreator dalam satu event.
Acara ini diselenggarakan dengan harapan agar Comic Frontier bisa menjadi sebuah event yang memberikan ruang baru kebebasan berekspresi dalam industri kreatif tanpa adanya batasan stigma dari masyarakat. Event ini juga diharapkan mampu menjadi penggerak industri kreatif Indonesia dengan menghimpun berbagai kalangan mulai dari kreator independen, komunitas, hingga kreator professional. Memberikan yang terbaik bagi seluruh pihak yang terlibat dalam acara ini tanpa harus meninggalkan siapapun adalah hal yang diperjuangkan dalam event ini.
“Comifuro kali ini berkembang sangat jauh dari comifuro terakhir, baik dari segi konten, venue, maupun jumlah peserta.” ujar Rudy, CEO dari Vifth Floor.