Shisa merupakan kebudayaan yang selalu menarik perhatian wisatawan yang berasal dari pulau Okinawa dan tak diragukan kita dapan menemukannya setiap berkunjung ataunpun tinggal di Okinawa.
Singa ini berpasang-pasangan dengan sedikit perbedaan bentuk ataupun fungsi antara jantan dan betina:
- Singa Jantan itu mulutnya terbuka, berfungsi untuk menolak bala, dan
- Singa Betina mulutnya tertutup itu berfungsi untuk menjaga energi positif/atau mendatangkan rejeki
Legenda
Hal ini dipercaya bawah Shisa diimpor dari China ke Jepang pada sekitar abad ke-15. Beberapa menceritakan legenda Shisa dengan berbagai tingkat fantasi, tapi intinya, berasal dari Madanbashi, sebuah desa sebelah selatan dari Naha. Menurut cerita ini, penduduk desa secara teratur diserang oleh naga raksasa. suatu hari, pada kesempatan kunjungan dari raja kepulauan Ryukyu, salah satu pendeta desa melihat sosok Shisa (bernama Iri-nu), tergantung dari kalung di lehernya, yang ia terima dari seorang diplomat Cina di Shuri . Tiba-tiba muncul Naga sebagai rakasa yang siap untuk menyerang, pendeta meminta raja untuk menahan kalungnya. Tapi tiba-tiba gemuruh dan Shisa datang untuk hidup, sperti sebuah batu besar yang jatuh dari langit dan mengancur ekor naga. Tak mampu bergerak, naga meninggal dan kemudian diubah menjadi hutan Gana-Mui. Oleh karena itu, penduduk Madanbashi terus mengumpulkan sesajian pada tangga 15 Agustus untuk meminta perlindungan pada Iri-nu (Shisa), sang pelindung hutan.
Modern Culture
Shisa, juga dikenal sebagai 獅子shi -shi ( “singa” ) dalam bahasa setempat , ditemukan di mana-mana di Okinawa. Karena mereka diyakini memberikan perlindungan, mereka sering duduk di luar atau di atap banyak bangunan di Okinawa, termasuk dari rumah-rumah pribadi, toko besar, bangunan perusahaan, rumah sakit dan bahkan sekolah. Shisa juga memiliki sepupu bernama 狛 犬 koma – inu ( “singa – anjing” ) yang kadang kamu bisa lihat di candi di seluruh Jepang, terutama di sekitar torii di kuil Shinto. Saat ini, Shisa datang dalam banyak varietas yang berbeda dan bentuk. Meskipun patung-patung yang direproduksi adalah jenis yang paling umum untuk dijual tapi memiliki harga yang tinggi dan tetap banyak diminati dan beberapa Shisa ditampilkan dengan satu kaki yang diletakkan di atas sebuah bola emas yang melambangkan keberuntungan.