Japan Yen

Kamu pengen tinggal di Jepang? Udah mikirin berapa sih biaya hidup kalau kamu tinggal di Jepang? Nah ini pertanyaan menarik buat kamu yang mau tinggal di Jepang nih.

*catatan: Harga-harga barang di Jepang atau Jasa lainnya itu sangat stabil dan hampir tidak berubah selama belasan tahun. Dan sedangkan untuk harga dalam rupiah itu disesuaikan dengan kondisi kurs saat ini. (di artikel ini memakai kurs Rp. 1 = 120 Yen)*

Sebelum masuk menghitung berapa biaya hidup tinggal di Jepang, kita kasih gambaran sedikit deh  contoh kecil kebutuhan pokoknya:

Beras, untuk sekilonya dibandrol Rp. 30.000. Makanan (nasi bungkus kecil, jagung bakar, makanan di pinggiran kaki lima, KFC, McD) itu harganya hampir sama Rp. 36.000/pcs. Minuman ringan, kopi kaleng, jus kaleng itu harganya Rp. 18.000/                minumannya. Biaya fotocopy Rp. 3000/lembar, biaya pas foto Rp. 75.000/poscard (4-6 foto), cukur ramput Rp. 120.000/kepala untuk laki-laki sedangkan untuk wanita Rp. 240.000++

Gimana?? mahal kan yaa???? Dari contoh diatas mudah-mudahan kamu sudah dapat gambaran berapa biaya hidup tinggal di Negara Sakura ini.

Sekarang kita masuk ke Biaya Hidup sebenarnya.

Biaya Tempat Tinggal

Di Jepang, ini adalah biaya yang sangat mahal. Kita harus merogoh kocek sebesar 40.000 Yen (Rp. 4.800.000) untuk sewa kamar dengan tipe standar yaitu 1LDK (Living, Dining, Kitchen), terdiri dari 1 kamar tidur berukuran 3×4 meter, 1 dapur dan kamar manding lengkap dengan toilet.

Umumnya, harga sewa kamar sangat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu Lokasi (pusat kota atau daerah pinggiran), Jarak dari Stasiun (semakin dengan dengan stasiun semakin mahal) dan Umur bangunannya. Nah yang harus kamu tahu, untuk transaksi awal sewa kamar selain biaya kamar itu sendiri kamu diharuskan membayar biaya tambahan yang bisa mencapai 3 bulan biaya sewa kamar yaitu untuk pembayaran Uang kunci, jaminan asuransi kerusakan, biaya komisi agen dan lain-lain. Sebagian biaya tersebut ada yang dikembalikan setelah masa sewa habis atau tidak dikembalikan dan semuanya disebut secara jelas di kontrak sewa yang akan ditandatangani.

Biaya Makan dan Minum

Ini juga merupakan biaya kedua yang sangat mahal bila kamu tinggal di Jepang. Harga rata-rata makanan di warung atau restoran termurah itu sekitar 1000 Yen (Rp. 120.000) untuk makan siangnya dan 1500 yen (Rp. 180.000) untuk makan malamnya. Kalau kamu pilih makan siang dengan waktu yang tepat, maka harga makanan bisa lebih murah sekitar 750-1000 Yen (Rp. 88.800-Rp. 120.000) dan mungkin bisa gratis makanan penutup atau es krim, kopi atau minuman lainnya. Dan jika kamu ingin memesan secangkir kopi di luar jam makan siang harganya sekitar 350 Yen (Rp. 42.000) per cangkirnya.

Untuk mendapatkan harga yang murah, biasanya kebanyakan orang akan membeli nasi bungkus di mini market atau convention store dengan harga sekitar 350-600 Yen (Rp. 42.000-Rp. 72.000) per bungkusnya. Dan minuman seperti Kopi, Teh, Jus, atau Air mineral bisa dibeli sembarang tempat seperti di vending machine yang berkisar mulai dari 100-150 Yen (Rp. 12.000- Rp. 18.000). Atau pilihan lain yang tidak kalah populernya adalah restoran cepat saji seperti McD atau Kentucky (tanpa nasi putih) serta Yoshinoya, Sukiya dan Matsuya (dengan nasi). Harganya itu kurang lebih sama saja dengan harga sekotak nasi bungkus.

Kalau dihitung-hitung mencari harga yang termurah, sepertinya memasak makanan sendiri *ya udah jelas lah ya~* dan bawa bekal ke sekolah atau tempat kerja seperti yang dilakukan kebanyakan orang Jepang. Harga beras kualitas termurah perkilonya itu seharga 250 Yen (Rp. 30.000), daging ayam 300 Yen (Rp. 36.000) untuk setengah kilonya, dan harga lauk yang bisa dibilang paling murah di Jepang mungkin Telur yaitu sekitar 100-150 Yen (Rp. 12.000-Rp. 18.000) untuk 1 paknya (isi 6 butir).

Dan buat kamu yang vegetarian, kamu harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli sayur-sayurannya karena di Jepang sayuran relatif lebih mahal ketimbang daging. Hampir semua sayur atau daging murah adalah produksi import sedangkan produksi dalam negeri umumnya berharga sedikit lebih mahal.

Biaya Transportasi

Kereta api, Bus, dan Sepeda.. bisa dibilang itu adalah 3 kendaran utamanya orang Jepang untuk bepergian kemana saja. Untuk Bus, harga yang harus kamu keluarkan sekitar 200 Yen (Rp. 24.000) jauh dekat sama saja. Untuk Kereta api yang murahnya sekitar 200 Yen (Rp. 24.000) untuk 1-3 stasiun yang jaraknya masing-masing mencapai 1-3 km. Untuk pelajar dan karyawan, biasanya membeli karcis freepass bulanan yang bisa dipakai sepuasnya selama 1 bulan untuk rute yang sama.

Dan kalau ngomongin transportasi yang murah di Jepang, ya kamu sudah tahu jawabannya yaitu Sepeda! Selain murah juga menyehatkan badan 😀 Kebanyakan orang Jepang biasanya memakai sepeda untuk pergi ke sekolah atau ke kantor. Terus berapa sih harga Sepeda di Jepang? Harga 1 sepeda yang murah itu sekitar 12.000 Yen (Rp. 1.440.000) dan untuk harga sewa garasi sekitar 1.500 Yen (Rp. 180.000) per bulannya. Sedangkan ongkos parkir sepeda ditempat umum yaitu 100 Yen (Rp. 12.000) per hari. Tapi ada juga yang menaruhnya di sembarang tempat seperti di atas trotoar *yang ini jangan ditiru ya J-Friends* dan tentu saja itu melanggar peraturan dan kamu dikenakan denda kurang lebih 1,500 Yen (Rp. 180.000) untuk menebus sepeda kamu.

Nah kalau untuk mobil, selain harga 1 mobil di Jepang yang MUAHAL dan pembuatan SIM-nya juga mahal dan gak bisa 1 kali berangkat saja, uang sewa parkir dan sewa garasi mobil juga cukup mahal loh! Untuk daera perkotaan biaya parkir per 15 menitnya itu sekitar 100 Yen (Rp. 12.000) kalau untuk parkir bulanan dikenakan biaya sekitar 20.000 Yen (Rp. 2.400.000). Jadi ya wajar orang Jepang mikir-mikir kalau mau bawa mobil 😀

Biaya Listrik, Air, Gas dan lain-lain

Biaya yang satu ini biasanya harus dibayar terpisah, tapi ada juga yang sudah termasuk biaya sewa kamar. Kalau ditotalin (Listrik, Air, Gas) umumnya itu mencapai sekitar 8.000 Yen (Rp. Rp. 960.000) dengan rincian:

Listrik: 2.000-4.000 Yen (Rp. 240.000-Rp. 480.000), Air: 3.000-5.000 Yen (Rp. 360.000-Rp. 600.000), Gas: 3.000-5.000 Yen (Rp. 360.000-Rp. 600.000), Biaya administrasi apartement (kebersihan, perawatan, keamanan) sekitar 2.000-5.000 Yen (Rp. 240.000-Rp. 600.000).

Dan biasanya pemakaian listrik cenderung meningkat seiring datangnya musim.

Oke deh, segitu dulu artikelnya ya.. nanti akan kita lanjutin lagi lebih dalam di Part 2-nya 😀

 

Referensi artikel: Nyoman Ardika – Osaka, Jepang
Editor: Pradja DJ